Sabtu, 08 November 2008

Faktor - faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.

Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, adalah hal yang sangat krusial bagi berlangsungnya sebuah budaya politik yang demokratis bagi sebuah masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik bukan hanya dimaksudkan sebagai sarana untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Tetapi lebih dari itu kepercayaan masyarakat terhadap partai politik mencerminkan dinamisnya hubungan antara partai politik dan konstituennya serta tingginya derajat partaisipasi masyarakat dalam proses politik.
Kepercayaan masyarakat, tentu tidak lahir begitu saja tetapi ada proses-proses yang mendahuluinya. Proses terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, melibatkan berbagai hal. Baik yang berasal dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal indivivu. Berbagai faktor yang berpengaruh dalam proses terbentuknya kepercayaan individu terhadap partai politik menjadi struktur yang menyusun atau membentuk keprcayaan seseorang terhadap partai politik.
Dari penelitian yang dilakukan dilapangan dengan menggunakan metode observasi dan deep interview maka ditemukan beberapa variabel yang menjadi struktur atau-faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakt terhadap partai politik. Anatara lain:

1. Sosialisasi politik.
Sosialisasi politik menjadi pokok penting dalam menunjang kepercayaan masyarakat terhadap partai. Dari dari observasi dan wawancara yang dilakukan dengan responden, terungkap bahwa sosialisasi politik merupakan faktor dominan yang berperan penting dalam menentukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai. Sosialisasi politik yang positif akan memberikan dampak positif berupa tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Demikian juga sebaliknya, sosialisasi politik yang negatif menyebabkan kepercayaan amasyarakt terhadap partai politik menjadi sangat rendah.
Perlu diketahui bersama, bahwa sosialisasi politik memberikan informasi-informasi atau ide-ide politik kepada masyarakat yang menjadi pengetahuan politik bagi masyarakat. Pengetahuan politik yang diperoleh menjadi dasar dalam memberikan penilaian terhadap partai politik. Informasi mengenai partai politik yang diterima oleh individu melalui media, keluarga dan lingkungan sosialmenjadi dasar pengetahuan yang digunakan bagi masyarakat atau ndividu dalam menilai sebuah partai apakah layak dipercaya atau tidak.
Sosialisasi politik yang dimaksudkan oleh penulis adalah proses transmisi nilai-nilai politik yang yang diterima individu yang berasa dari keluarga, lingkungan pergaulan dan media massa. Nilai-nilai yang diserap oleh indivedu inilah yang kemudian membentuk persepsi seseorang terhadap partai politik. Baik buruknya persepsi seseorang terhadap partai politik akan sangat dipengaruhi oleh ide-ide, nilai dan informasi yang diterima selama proses sosialisasi berlangsung.

2. Perilaku partai politik
Dominannya peran media massa dalam memberikan atau menyampaikan informasi politik tertang parpol kepada masyarakat,memberikan pengetahuan yang luas bagi masyarakat mengenai perilaku partai politik. Gencarnya pemberitaan media tentang partai olitik semakin memperkaya informasi yang dimiliki oleh masyarakat dalam menilai partai politik.
Dari wawancara yang dialkukan dengan responden diperoleh fakta bahwa yang menjadi penilaian utama bagi masyarakat untuk mempercayaai sebuah partai politik adalah dengan melihat bagaimana perilaku partai politik. Dalam hal ini bukan saja bagaimana perilaku organisasi tetapi juga orang-orang yang berada dalam partai baik yang berada dalam organisasi kepartaian sebagai pengurus ataupun orang-orang partai yang menjadi pejabat negara. Hal yang paling dinilai oleh masyarakat adalah bagaimana perilaku organisasi partai, orang-orang dalam partai serta pejabat negara serta berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Objek sorotan utama masyarakat utamanya adalah bagaimana perilaku para pejabat negara dan bagaimana kebijakan yang dihasilkan.
Perilaku pejabat negara, partai dan kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah biasanya dinilai masyarakat dengan nilai-nilai sosial yang menjadi pegangan dalam berperilaku, seperti nilai kejujuran,keadilan,loyalitas dan lain sebagainya. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam mempertimbangkan kepercayaan terhadap sebuah partai politik masyarakat manggunakan berbagai nialai-nilai standar yang dijadikan norma dalam pergaulan. Disini,nilai-nialai sentral dalam masyarakat berbperan dalam membentuk persepsii masyarakat terhadap partai politik.
Dalam penilaian terhadap partai politik, seluruh responden memberikan jawaban yang sifatnya retrospektif, dengan melihat kebelakang apa yang pernah dilakukan oleh sebuah partai politik atau tokoh-tokoh partai, untuk kemudian dijadikan dasar penilaian dalam membangun kepercayaan terhadap partai politik tertentu.

3. Institusi Partai
Institusi partai menjadi salah satu perhatian utama bagi masyarakat untuk membangun kepercayaan terhadap partai politik, dalam hal ini, sejauh mana partai politik bisa menjangkau masyarakat baik dari segi organisasi maupun dalam latform yang ditawarkan. Selain ini stabilitas institusi partai politik juga menjadi salah satu poin yang juga cukup signifikan dalam mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sebuah partai politik.

4. Faktor Personal
kepercayan responden terhadap partai juga turut dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang berada didalam partai. Dalam hal ini, kepercayaan responden terhadap sebuah partai politik bisa didasarkan pada penilaian terhadap tokoh-tokoh yang berada didalam partai. Hal utama yang menjadi perhatian responden dalam membangun kepercayaan terhadap partai politik dalam pandangan ini adalah bagaimana reputasi orang atau tokoh yang menjadi pengurus atau kandidat partai tersebut. Semakin baik reputasi dan popularitas seseorang tokoh akan semakin mengundang kepercayaan masyarakat untuk memberikan dukungan kepada partai politik dimana tokoh tersebut berada.kualitas orang –orang yang berada diadalampartai menjadi pertimbangan untama untuk mempercyaai sebuah partai politik.
Selain memperhatikan reputasi tokoh yang berada dalam partai, dalam wawancara yang dilakukan dengan responden, juga diketahui bahwa kepercayaan seseorang terhadap partai juga busa ditentukan dengan adanya hubungan personal dengan orang-orang yang berada dalam partai. Beberapa responden beralasan bahwa hubungan personal dengan orang-orang yang berada dalam partai bisa dijadikan sebagai sebuah pijakan unutuk mempercayaai sebuah partai, meskipun kepercayaan ini sifatnya lebih personal dan hanya tertuju kepada person yang mempunyai hubungan tertentu dengan dirinya (responden).
5. Faktor simbolis
Selain faktor hubungan personal, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik juga dipengaruhi oleh faktor-faktor simbolis yang sifatnya lebih mengarah pada keterwakilan identitas. Adapun faktor-faktor simbolis tersebut antara lain :
· ideologi; adanya kesamaan ideologi dengan partai politik tertentu memberikan masyarakat derajat konfidensi yang labih tinggi terhadap partai tersebut. Hal ini diakui oleh responden dengan alasan bahwa partai yang seideologi setidaknya akan mempunyai visi dan misi yang sama dengan apa yang dipikirkan atau yang dinginkan olehnya (responden). Sehingga alasan ideologi menjadi dasar dalam keputusan responden untuk lebih mempercayai partai politik tertentu.
· Agama, dalam hal ini sebagai simbol kelompok umat beragama meskipun tidak berbeda jauh dengan ideologi namun agama juga menjadi alasan kenapa responden lebih memilih untuk mempercayaai sebuah partai politik tertentu. Alasan persamaan keyakinan memberikan responden kedekatan emosional kepada sebuah partai politik tertentu tanpa memperdulikan platform partai.
· Primordialisme, adanya pencitraan partai dengan menggunakan identitas wilayah, suku, ras dsb menjadi salah satu pertimbangan bagi responden untuk mempercayaai partai politik.

6. Interest engagement.
Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik juga dipicu oleh adanya keterlibatan kepentingan tehadap parta politik. baik itu kepentingan yang sifatnya politis atau untuk mengejar kekuasaan ataupun kepentingan untuk memeroleh keuntungan. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap sebuah partai politik maka semakin besar juga kepercayaanya terhadap sebuah partai politik. hal ini bisa terjadi karena munculnya anggapan bahwa hanya partai atau orang-orang dalam partai tertentu yang bisa membantu mencapai kepentingannya. Hal ini dikemukakan oleh salah seorang responden yang bergerak dalam pengembangan seni. Salah satu faktor yang memicu kepercayaannya terhadap partai politik adalah anggapannya bahwa partai Golkar (dpcbone) bisa memberikannya bantuan dalam pengembangan senia yang ditekuninya khususnya untuk orang-orang tertentu yang ada didalamnya.

7. Keterlibatan dalam aktivitas partai politik.
Keterlibatan seseorang dengan partai politik juga bisa memicu kepercayaan seseorang terhadap partai politik. Hal ini disimpulkan dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas keterlibatan masyarakat dalam setiap aktivitas partai politik, maka semakin semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Keterlibatan seseorang dalam aktivitas partai memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman mengenai partai politik, hal ini juga memungkinkan seseorang menjadi dekat dengan sebuah partai tertentu. Hal inilah yang kemudian bisa memicu kepercayaan seseorang terhdap partai politik. Disisi lain, orang-orang yang tidak terlibat secara intens dalam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh partai politik memiliki kepercayaan lebih rendah terhadap partai politik. Ini disebabkan kurangnya pengetahuan mereka terhadap institusi partai politik dan tidak adanya hubungan-hubungan personal antara individu dengan partai politik yang bisa memicu kepercayaan seseorang terhadap partai politik.

8. Struktur Sosial
Struktur sosial yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pola pergaulan dalam sebuah masyarakat. Dalam skope politik lokal, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik bisa dipengaruhi oleh struktur sosial dalam masyarakat. Dalam penelitian ini, juga ditemukan bahwa struktur sosial masyarakat memberikan referensi bagi masyarakat untuk mempercayai sebuah partai politik tertentu. Hal ini dimungkinkan karena pada masyarakat tertentu yang memiliki pengetahuan terbatas tentang fungsi dan peran partai politik menjadikan struktur sosial sebagai rujukan dalam mempertimbangkan kepercayaannya terhadap partai. Dari beberapa responden yang diwawancarai ditemukan bahwa pola hubungan sosial seperti otoritas tradisonal maupun patrimonialisme masih menjadi salah satu rujukan dalam membangun kepercayaan mereka terhadap partai. Masyarakat dikabupaten bone yang sebagian besar masih memegang teguh adat istiadat dan tatakrama dalam lingkungan sosial menjadikan struktur sosial sebagai rujukan dalam kepercayaan mereka terhadap partai. Alasan yang dikemukakan oleh responden bermacam-macam, salah satunya adalah keberadaan “puang” mereka dalam sebuah partai sehingga dia lebih percaya pada partai tersebut.

9. Party brand name.
Party brand name bisa diartikan sebagai citra sebuah partai yang terbentuk dalam pandangan masyarakat. Biasanya partai politik akan membangun citra tersendiri sebagai jargon yang digunakan dalam menggalang massa pendukung. Hal ini ternyata terbukti efektif dalam memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Dari pengakuan responden diketahui bahwa brand name sebuah partai bisa memberikan sebuah pertimbangan bagi masyarakat untuk mempercayaai partai tertentu. Disini responden menuturkan bahwa partai yang paling dipercaya dan memberikan derajat konfidensi yang palingtinggi baginya adalah PDK hal ini dikarenakan pencitraan partai demokrasi kebangsaan tersebut sebagai “partai-nya orang bugis” sehingga responden kemudian lebih mudah mempercayai partai politik tersebut. Pencitraan partai lama dan partai baru juga banyak mempengaruhi pertimbangan responden dalam mempercayai sebuah partai politik.

Tidak ada komentar: